Puisi Perempuan-Perempuan Perkasa Karya Hartojo Andangdjaja

Puisi Perempuan-Perempuan Perkasa Karya Hartojo Andangdjaja
Puisi Perempuan-Perempuan Perkasa Karya Hartojo Andangdjaja

Puisi Perempuan-Perempuan Perkasa Karya Hartojo Andangdjaja – Hartojo Andangdjaja, lahir pada 4 Juli 1933 dan meninggalkan dunia sastra pada 30 Agustus 1990, adalah sastrawan Indonesia yang terkemuka dari angkatan 1966. Kiprahnya dalam dunia sastra tak hanya terbatas pada penulisan puisi dan esai, namun juga merambah ke ranah redaksi sejumlah media massa.

Karier Sastra:

Mengawali karier sebagai penulis lepas dan kemudian menjadi redaktur majalah-majalah seperti Merpati (Solo, 1948), Tjitra (Solo, 1952-1954), Si Kuntjung (Jakarta, 1962-1964), M – adyantara (Solo, 1974), dan Relung Pustaka (Solo, 1970-an).

Karya-karyanya mencakup fiksi dan kritik sastra, namun ia lebih dikenal sebagai penyair yang menghasilkan banyak sekali puisi indah. Salah satu puisinya yang paling terkenal adalah “Rakyat”, yang populer di kalangan generasi muda tahun 1980-an dan 1990-an bahkan sempat menjadi bacaan wajib saat Perayaan Hari Kemerdekaan dan sering dilombakan.

Puisi-puisi Hartojo dikenal dengan bahasa yang jernih, sederhana, namun memiliki kedalaman makna dan suasana. Ia percaya bahwa puisi yang baik harus mudah dipahami, bahkan oleh orang awam sekalipun.

Selain “Rakyat”, beberapa puisi terkenalnya lainnya termasuk “Nyanyian Kembang Lalang”, “Sajak Suara Hujan”, dan “Elegi bagi Sri Sukuh”.

Di luar puisi, Hartojo juga menulis esai-esai kritik sastra yang tajam dan mencerahkan. Bukunya “Dari Sunyi ke Bunyi: Kumpulan Esai tentang Puisi” menjadi salah satu karyanya yang penting dalam bidang kritik sastra.

Warisan Sastra:

Hartojo Andangdjaja meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam dunia sastra Indonesia. Puisi-puisinya yang penuh semangat dan penuh penghayatan terus dibaca dan diapresiasi hingga saat ini.

Pengaruhnya dapat dilihat pada karya-karya penyair generasi berikutnya, yang terinspirasi oleh kesederhanaan bahasa dan kedalaman makna dalam puisinya.

Kehadiran Hartojo Andangdjaja sebagai sastrawan dan redaktur juga turut mewarnai iklim persastraan Indonesia, khususnya di Solo, Jawa Tengah.

Hartojo Andangdjaja adalah sosok penting dalam sejarah sastra Indonesia. Puisi-puisinya yang indah dan kritik sastranya yang tajam akan terus dikenang dan dipelajari oleh generasi-generasi mendatang.

Beberapa hal menarik lainnya tentang Hartojo Andangdjaja:

Ia lahir di Klaten, Jawa Tengah, dan menghabiskan sebagian besar hidupnya di Solo.

Selain menulis, ia juga aktif dalam kegiatan teater dan pernah mendirikan kelompok teater di Solo.

Ia menerima beberapa penghargaan atas karya-karyanya, termasuk Hadiah Seni dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 1983.

Saya harap informasi ini membantu Anda mengenal lebih dekat dengan sosok Hartojo Andangdjaja.

Perempuan-Perempuan Perkasa

Perempuan-perempuan yang membawa bakul di pagi buta, dari manakah mereka

Ke setasiun kereta mereka datang dari bukit-bukit desa

sebelum peluit kereta pagi terjaga

sebelum hari bermula dalam pesta kerja

Perempuan-perempuan yang membawa bakul dalam kereta, ke manakah mereka

Di atas roda-roda baja mereka berkendara

Mereka berlomba dengan surya menuju ke gerbang kota

merebut hidup di pasar-pasar kota

Perempuan-perempuan yang membawa bakul di pagi buta, siapakah mereka

Mereka ialah ibu-ibu yang perkasa

akar-akar yang melata dari tanah perbukitan turun ke kota

Mereka: cintakasih yang bergerak menghidupi desa demi desa.

Sumber: Horison (Agustus, 1966)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*